PENGARUH DOSEN
BARU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DI KELAS
TAHUN AJARAN 2011/ 2012
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Survey
Dosen
Pengampu: Riawan Yudi Purwoko, S. Si, M.
Pd
Oleh
:
Nama NIM
Bayu Adhi Prasetyo 092143437
Wagiran 092143740
Semester
VI
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2012
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Saya mengucapkan
puji syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat, taufik
dan hidayahnya, karena melalui do’a dan usaha saya dapat menyelesaikan laporan
dengan judul “Pengaruh Dosen
Baru Terhadap motivasi Belajar Mahasiswa di kelas Tahun Ajaran 2011/ 2012 “.
Kami menyadari
sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan tugas ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena
itu, saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak
Riawan Yudi Purwoko, M.
Pd. selaku dosen Metode Survey yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam
penyusunan laporan ini.
2. Teman-teman
satu kelas VIc yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
3. Semua
pihak yang telah membantu terlaksananya penyusunan laporan ini.
Saya menyadari
bahwa dalam laporan ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu,
kami mengharap saran dan kritik yang membangun. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi pembaca baik mahasiswa maupun masyarakat.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Purworejo, Mei 2012
Penulis
|
DAFTAR ISI
Halaman
Judul.......................................................................................................... i
Kata
Pengantar......................................................................................................... ii
Daftar
Isi................................................................................................................. iii
BAB
I PENDAHULUAN.....................................................................................
A.
Latar Belakang..................................................................................................
B.
Rumusan Masalah.............................................................................................
C.
Tujuan..............................................................................................................
D. Manfaat.............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
. A. Belajar
…………………………………………………………………….
B. Motivasi…………………………………………………………………....
C. Hasil
Belajar………………………………………………………………...
D. Kerangka
Konseptual Penelitian……………………………………………
BAB III METODE
PENELITIAN
A. Tempat, Subyek dan Waktu penelitian
B.
Metode dan Rancangan Penelitian
C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
D. Identifikasi Variabel
E.
Teknik Pengumpulan Data
BAB
III KESIMPULAN.........................................................................................
A.
Kesimpulan....................................................................................................
B.
Saran..............................................................................................................
Daftar
Pustaka...........................................................................................................
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sampai pada awal abad XX ini masih
harus diakui bahwa pendidikan tinggi yang ada masih merupakan pembelajaran
yang berfokus pada pengajar (Instructor-Centered Learning), dimana
model ini menekankan pada transfer pengetahuan dari guru ke murid yang
relatif bersikap pasif. Hal ini akan menghasilkan sumber daya manusia yang
menguasai ilmu pengetahuan masa lampau, tanpa dapat mengadaptasinya dengan
kebutuhan masa kini dan masa depan.
Universitas
Muhammadiyah Purworejo sebagai perguruan
tinggi yang bertujuan menyelenggarakan program pendidikan akademik dan atau profesional dalam sejumlah
disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, dan agama,serta
membentuk mahasiswa yang kelak akan memiliki ilmu, kritis, berwawasan, mandiri,
dewasa, dan memiliki kepedulian social, mendukung Student- Centered
Learning yang merupakan pembelajaran yang berfokus pada peserta didik yang
menekankan pada semangat, kebutuhan, dan kemampuan individu peserta didik,
menjanjikan model belajar yang menggali motivasi intrinsic untuk dapat
mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang dibutuhkan masyarakat, seperti
kreativitas, kepemimpinan, rasa percaya diri, kemandirian, kedisiplinan,
kekritisan dalam berpikir, kemampuan berkomunikasi, dan bekerja dalam tim serta
wawasan global untuk dapat selalu beradaptasi terhadap perubahan dan
perkembangan.
Dalam
kaitannya dengan semangat belajar peserta didik, semangat belajar merupakan hal
yang penting dalam proses belajar, karena belajar dengan semangat akan
mendorong mahasiswa untuk belajar lebih baik daripada belajar tanpa semangat.
Fakta-fakta tersebut menyatakan
bahwa sudah saatnya proses belajar mengajar beralih pada Student-Centered
Learning yang menekankan pada minat, kebutuhan dan kemampuan individu
peserta didik. Dalam kaitannya dengan minat belajar peserta didik, minat
belajar merupakan hal yang penting dalam proses belajar, karena belajar dengan
minat akan mendorong mahasiswa dengan belajar lebih baik daripada belajar tanpa
minat.
Di
Jurusan pendidikan matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo minat belajar
dan keaktifan mahasiswanya kurang tinggi, di mana hal ini terlihat dalam
kegiatan-kegiatan perkuliahan yang berlangsung. Dalam hal ini, mahasiswa Jurusan
pendidikan matematika mengemukakan berbagai alasan yang menyebabkan demikian,
di mana salah satunya adalah kinerja dosen. Dalam kegiatan-kegiatan yang
melibatkan dosen dan mahasiswa, seperti kegiatan open forum, dialog
live, terdapat keluhan-keluhan dari mahasiswa tentang kinerja para
dosen tertentu. Misalnya cara penyampaian materi dosen yang dianggap
membosankan atau terlalu cepat, sikap dosen terhadap mahasiswa, penampilan
fisik dosen yang dianggap tidak sesuai, dan lain-lain.
Keluhan
yang disampaikan mahasiswa, ini muncul karena mahasiswa tersebut menganggap
bahwa kinerja dosen tidak sesuai dengan pandangannya tentang gambaran seorang
dosen yang ideal, dimana dosen dianggap tidak dapat Memotivasi minat belajar mahasiswa.
Hal ini muncul karena mahasiswa tersebut menganggap bahwa kemampuan dosen tidak
sesuai dengan pandangannya tentang gambaran seorang dosen yang ideal, dimana
dosen dianggap tidak dapat memotivasi semangat belajar mahasiswa.
Sebenarnya, selain kemampuan dosen
masih ada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi semangat belajar
mahasiswa, yaitu faktor motivasi dan lingkungan belajar. Faktor motivasi dan
lingkungan belajar ini akan diteliti bersama-sama dengan kemampuan dosen dalam
pengaruhnya terhadap semangat belajar mahasiswa.
B. Perumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang permasalahan diatas, maka permasalahan yang akan diteliti
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana kinerja dosen baru di
Universitas Muhamadiyah Purworejo ?
2.
Bagaimana motivasi minat belajar mahasiswa di Universitas
Muhamadiyah Purworejo ?
3. Apakah ada pengaruh dosen
baru terhadap motivasi belajar mahasiswa di kelas ?
4.
Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengungkapkan
semangat belajar mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo di kelas.
2. Mengungkapkan
motivasi belajar mahasiswa pada kelas.
3. Mengungkapkan
pengaruh dosen baru di kelas terhadap semangat belajar mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Purworejo.
5.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberi manfaat bagi pembaca yang dirinci sebagai berikut.
1. Untuk
memberikan informasi atau gambaran yang lebih riil tentang ada tidaknya pengaruh dosen
baru terhadap motivasi belajar mahasiswa di kelas.
BAB. II
PEMBAHASAN
A.
Belajar
Belajar dan
pembelajaran merupakan konsep yang saling berkaitan. Belajar merupakan proses
perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan lingkungan. Pada hakikatnya
belajar dilakukan oleh siapa saja, baik anak-anak maupun manusia dewasa.
Melalui belajar manusia dapat mengembangkan potensi diri yang dimilikinya,
keunggulan seseorang terletak pada semangat kemauan dan keuletannya dalam
belajar.
Menurut D Crow
and Alice Crow (Lilik Wahyu Utomo: 2008),
belajar adalah perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan dan
sikap. Ada pendapat lain dari Syaiful
Bahri Djamarah menjelaskan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku
berkat pengalaman dan latihan (2006: 10)
Menurut Oemar
Hamalik (2005: 154) belajar adalah perubahan tingkah laku yang reltif mantap
berkat latihan dan pengalaman. Hintzman (Muhibbin
Syah, 2008: 90), juga mengatakan dalam bukunya The Psychologi of Learning and Memory bahwa belajar adalah suatu
perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan
oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Dalam pandangan
Hintzman, perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman tersebut baru dapat
dikatakan belajar apabila mempengaruhi organisme.
Dari beberapa
pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses kontinu
perkembangan dan perubahan perilaku yang terjadi akibat dari pengalaman yang
diperoleh dari interaksi terhadap lingkungan.
B. Motivasi
Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi merupakan salah satu aspek
psikis yang memiliki pengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar. Dalam
Psikologi, istilah motif sering dibedakan dengan istilah motivasi. Untuk lebih
jelasnya apa yang dimaksud dengan motif dan motivasi, berikut ini penulis akan
memberikan pengertian dari kedua istilah tersebut. Kata "motif"
diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu.(Sardiman,1990:73) Atau seperti dikatakan oleh Sardiman dalam bukunya Psychology
Understanding of Human Behavior yang dikutip M. Ngalim Purwanto : motif
adalah tingkah laku atau perbuatan suatu tujuan atau perangsang .(Ngalim
Purwanto, 1990: 60)Sedangkan S. Nasution, motif adalah segala daya yang
mendorog seseorang untuk melakukan sesuatu.(Nasution, 2000: 73)
Dengan demikian motif adalah
dorongan atau kekuatan dari dalam diri seseorang yang dapat menggerakkan
dirinya untuk melakukan sesuatu. Adapun pengartian motivasi dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia Kontemporer, adalah keinginan atau dorongan yang timbul pada diri
seseorang baik secara sadar maupun tidak sadar untuk melakukan sesuatu
perbuatan dengan tujuan tertentu.(Nirmla, 2004: 477)
Pendapat-pendapat
para ahli tentang definisi motivasi diantaranya adalah :
M. Alisuf Sabri, motivasi adalah
segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong
orang untuk memenuhi suatu kebutuhan.(Sabri, 2001: 90)
WS Winkel, motivasi adalah daya
penggerak yang telah menjadi aktif, motif menjadi aktif pada saat tertentu,
bahkan kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau dihayati.(Sardiman
,1990: 87)
Menurut MC. Donald, yang dikutip
oleh Sardiman A.M, motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang
yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan didahului dengan
tanggapan adanya tujuan.(Ngalim Purwanto,1990: 71)
Dari beberapa pengertian yang
dikemukakan oleh para ahli bahwa motivasi adalah suatu perubahan yang terdapat
pada diri seseorang untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan.
Dapat
disimpulkan bahwa motivasi sebagai suatu perubahan energy dalam diri seseorang
yang ditandai dengan munculnya perasaan dan didahului dengan adanya tujuan,
maka dalam motivasi terkandung tiga unsur penting, yaitu :
a. Bahwa
motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu
manusia, perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam
system "neurophysiological" yang ada pada organisme manusia.
b. Motivasi
ditandai dengan munculnya rasa "feeling", afeksi seseorang.
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan
emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
c. Motivasi
akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya
merupakan respons dari suatu aksi yakni tujuan.(Sardiman, 1990: 74).
Dengan
demikian yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
tercapai.
2. Macam-macam Motivasi Belajar
Dilihat dari berbagai sudut pandang,
para ahli psikologi berusaha untuk menggolongkan motif-motif yang ada pada
manusia atau suatu organisme kedalam beberapa golongan menurut pendapatnya
masing-masing. Diantaranya menurut Woodwort dan Marquis sebagaimana dikutip
oleh Ngalim Purwanto, motif itu ada tiga golongan yaitu :
a. Kebutuhan-kebutuhan
organis yakni, motif-motif yang berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan bagian
dalam dari tubuh seperti : lapar, haus, kebutuhan bergerak, beristirahat atau
tidur, dan sebagainya.
b. Motif-motif
yang timbul yang timbul sekonyong-konyong (emergency motives) inilah motif yang
timbul bukan karena kemauan individu tetapi karena ada rangsangan dari luar,
contoh : motif melarikan diri dari bahaya,motif berusaha mengatasi suatu
rintangan.
c. Motif
Obyektif yaitu motif yang diarahkan atau ditujukan ke suatu objek atau tujuan
tertentu di sekitar kita, timbul karena adanya dorongan dari dalam diri kita (Ngalim
Purwanto, 1990: 64).
Arden
N. Frandsen yang dikutip oleh Sardiman, A.M, mengemukakan jenis motivasi
dilihat dari dasar pembentukannya, yaitu : motif bawaan, (motive psychological
drives) dan motif yang dipelajari (affiliative needs), misalnya : dorongan
untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan dan sebagainya.
Selanjutnya Sartain membagi
motif-motif itu menjadi dua golongan sebagai berikut :
a. Psychological
drive adalah dorongan-dorongan yang bersifat fisiologis atau jasmaniah seperti
lapar, haus dan sebagainya.
b. Sosial
Motives adalah dorongan-dorongan yang ada hubungannya dengan manusia lain dalam
masyarakat seperti : dorongan selalu ingin berbuat baik (etika) dan sebagainya.
(Ngalim Purwanto,1990: 62)
Adapun
bentuk motivasi belajar di Sekolah dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1.
Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan
yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan
belajar.(Muhibisyah, 2008: 136) Dalam buku lain motivasi intrinsik adalah
motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang atau motivasi yang erat
hubungannya dengan tujuan belajar, misalnya : ingin memahami suatu konsep,
ingin memperoleh pengetahuan dan sebagainya. (Sabri, 1996 : 85)
2.
Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan
yang datang dari luar individu siswa, yang mendorongnya untuk melakukan
kegiatan belajar.(Muhibbinsyah, 2002: 82) Bentuk motivasi ekstrinsik ini
merupakan suatu dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas
belajar, misalnya siswa rajin belajar untuk memperoleh hadiah yang telah
dijanjikan oleh orang tuanya, pujian dan hadiah, peraturan atau tata tertib
sekolah, suri tauladan orang tua, guru dan lain-lain merupakan contoh konkrit
dari motivasi ekstrinsik yang dapat mendorong siswa untuk belajar.
Dalam perspektif kognitif, motivasi
intrinsik lebih signifikan bagi siswa karena lebih murni dan langgeng serta
tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain.
Perlu ditegaskan, bukan berarti
motivasi ekstrinsik tidak baik dan tidak penting. Dalam kegiatan belajar
mengajar tetap penting, karena kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis
berubah-ubah dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar
mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa sehingga siswa tidak bersemangat
dalam melakukan proses belajar mengajar baik di sekolah maupun di rumah.
Di dalam kegiatan belajar mengajar
peranan motivasi baik intrinsic maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi,
siswa dapat mengembangkan aktifitas dan inisiatif sehingga dapat mengarahkan
dan memelihara kerukunan dalam melakukan kegiatan belajar.
3.
Fungsi Motivasi dalam Belajar
Motivasi sangat berperan dalam
belajar, siswa yang dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas
pasti akan tekun dan berhasil belajarnya. Makin tepat motivasi yang diberikan,
makin berhasil pelajaran itu. Maka motivasi senantiasa akan menentukan
intensitas usaha belajar bagi siswa.
Menurut Lilik Wahyu Utomo , (2008: 88-89) adapun
fungsi motivasi ada tiga, yaitu :
a. Mendorong
manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang
melepaskan energi.
b. Menentukan
arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
c. Menyeleksi
perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dijalankan yang
serasi guna mencapai tujuan itu dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang
tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan
harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan
menghabiskan waktunya untuk bermain atau membaca komik, sebab tidak serasi
dengan tujuan.
Selain
itu ada juga fungsi lain yaitu, motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi, karena secara
konseptual motivasi berkaitan dengan prestasi dan hasil belajar. Adanya
motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata
lain, adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka
seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas
motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi
belajarnya.
4.
Upaya dalam Menumbuhkan Motivasi Belajar
Sebagaimana yang telah dijelaskan di
atas bahwa motivasi merupakan faktor yang mempunyai arti penting bagi siswa.
Apalah artinya bagi seorang siswa pergi ke sekolah tanpa mempunyai motivasi
belajar. Bahwa diantara sebagian siswa ada yang mempunyai motivasi untuk
belajar dan sebagian lain belum termotivasi untuk belajar. Seorang guru melihat
perilaku siswa seprti itu, maka perlu diambil langkah-langkah untuk
membangkitkan motivasi
belajar
siswa.
Membangkitkan motivasi belajar
tidaklah mudah, guru harus dapat menggunakan berbagai macam cara untuk
memotivasi belajar siswa. Cara membangkitkan motivasi belajar diantaranya
adalah :
a. Menjelaskan
kepada siswa, alasan suatu bidang studi dimasukkan dalam kurikulum dan
kegunaannya untuk kehidupan.
b. Mengkaitkan
materi pelajaran dengan pengalaman siswa di luar lingkungan sekolah.
c. Menunjukkan
antusias dalam mengajar bidang studi yang dipegang.
d. Mendorong
siswa untuk memandang belajar di sekolah sebagai suatu tugas yang tidak harus
serba menekan, sehingga siswa mempunyai intensitas untuk belajar dan
menjelaskan tugas dengan sebaik mungkin.
e. Menciptakan
iklim dan suasana dalam kelas yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
f. Memberikan
hasil ulangan dalam waktu sesingkat mungkin.
g. Menggunakan
bentuk .bentuk kompetisi (persaingan) antar siswa.
h. Menggunakan
intensif seperti pujian, hadiah secara wajar.(Tadjab, 1994: 103)
Menurut Lilik Wahyu Utomo, (2008: 89), ada beberapa
bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah.
Beberpa bentuk dan cara motivasi tersebut diantaranya :
1. Memberi
angka
2. Hadiah
3. Saingan/kompetisi
4. Memberi
ulangan
5. Mengetahui
hasil
6. Kerja
sama
7. Suasana
yang menyenangkan
8. Pujian
9. Hukuman
10. Hasrat
untuk belajar
11. Minat
12. Teguran
atau kecaman
13. Tujuan
yang diakui.
Demikian
pembahasan tentang upaya dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa dan
bentuk-bentuk motivasi yang dapat dipergunakan oleh guru agar berhasil dalam
proses belajar mengajar serta dikembangkan dan diarahkan untuk dapat melahirkan
hasil belajar yang bermakna bagi kehidupan siswa.
C. Tugas dan Tanggung Jawab Dosen
Dalam
Undang-undang Guru dan Dosen No.4 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
dalam Pasal 3, ayat 1 dikemukakan mempunyai kedudukan sebagai tenaga
professional pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Lebih jauh dikemukakan
bahwa dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas
utama menstransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat Tugas utama dosen adalah sebagai
pendidikan. Sebagai pendidik, dosen mengemban tugas dan tanggung
jawab untuk mendidik mahasiswa menjadi individu yang memiliki kemampuan
dan kecakapan yang berguna bagi kehidupannya dan diperlukan untuk memasuki
dunia kerja, melaluikemampuannya mengajar berbagai ilmu pengetahuan dan
keterampilan, di samping tanggung jawab dalam bentuk sikap dan perilaku
yang benar dan tidak benar dalam bertindak melalui sifat ketauladannya
sebagai manusia yang bermoral.
Tugas
dan tanggung jawab dosen tidak hanya sebagai pendidik
dan peneliti tetapi juga berperan sebagai penyebar informasi dan agen
pembaharuan,yang mana sejalan dengan fungsi perguruan tinggi sebagai lembaga
pendidikan. Tugas dan tanggung jawab dosen yang diamanatkan
dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi mencakup: pendidikan dan pengajaran,
penelitian dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (Peraturan Pemerintah
Nomor 60 tahun 1999 tentang Perguruan Tinggi).
D.
Kerangka
konseptual penelitian
Kerangka dasar teoritis menyatakan bahwa semangat belajar
mahasiswa dapat ditumbuhkan dan
dipelihara oleh dosen, melalui penyajian atau pembahasan materi yang menarik, bermanfaat dan cukup
menantang. Mahasiswa akan terdorong untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Juga dinyatakan bahwa peranan
pengajar (kemampuan dosen) sangat
penting dalam menggiatkan semua indera peserta didik dan menciptakan situasi (lingkungan) belajar yang
menguntungkan dimana keduanya merupakan faktor-faktor yang dapat membangkitkan semangat belajar mahasiswa.
bagan
kerangka konseptu
BAB III
METODE
PENELITIAN
A. Tempat, Subyek dan
Waktu penelitian
1. Tempat
dan Subyek Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Purworejo. Subyek penelitian
adalah mahasiswa pendidikan matematika yang di ampu dosen baru tahun pelajaran
2011/2012.
2. Waktu
Penelitian
Penelitian
dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu pada bulan Mei hingga Juni tahun 2012.
B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan
survey sebagai metode penelitian, dimana peneliti berperan aktif sejak penyusunan penelitian,
pelaksanaan penelitian, hingga penyusunan laporan.
C. Populas dan Teknik
Pengambilan Sampel
1.
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristiktertentu yang di tetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari kemudian di tarik kesimpulannya.” (sugiyono,
2007 : 61).Populasi dalam penelitian ini
adalah mahasiswa semester II, semester
IV, semester VI dan semester VIII Universitas Muhammadiyah Purworejo tahun
ajaran 2011/ 2012 yang terdiri dari 29 kelas yang berjumlah
1000 mahasiswa.
2.
Teknik Pengambilan
Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut.” (Sugiyono, 2007: 62). Dalam survey ini teknik
sampling yang dipilih adalah Random sampling,
yaitu pengambilan sampel secara acak, dengan tujuan mendapatkan sampel
yang representatif.
Sampel dari penelitian ini dengan diambil secara acak adalah
mahasiswa semester II, semester IV dan semester VI yang terdiri dari 50 mahasiswa, semester
VIII tidak mungkin diampu oleh dosen baru dalam kegiatan perkuliahannya.
D. Teknik
Pengumpulan Data
Pada
penelitan ini penulis melakukan pengumpulan data dengan cara instrumen
kuesioner, dalam hal ini penulis menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data
dalam bentuk pertanyaan terbuka, yaitu pertanyaan yang memberi kebebasan kepada
responden untuk memberi jawaban, sebuah pertanyaan hanya bisa diberikan
diantara pilihan yang sudah tersedia.
Sedangkan
pengukuran data yang dilakukan oleh penulis yaitu menggunakan skala likert dengan kriteria skor sebagai
berikut :
1.
Sangat Setuju (SS) = 5
2.
Setuju (S) =
4
3.
Ragu – Ragu (RR) = 3
4.
Tidak Setuju (TS) = 2
5.
Sangat Tidak Setuju = 1
BAB
1V
UJI ANGKET
Penghitungan deskriptif persentase
ini mempunyai langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengkoreksi
jawaban kuesioner dari responden
b. Menghitung
frekuensi jawaban responden
c. Jumlah
responden keseluruhan adalah 50 mahasiswa
d. Masukkan
ke dalam rumus.
Persentase
dari tiap-tiap kategori:
a.
b.
c.
d.
e.
Penelitian ini menggunakan Skala
Likert sebagai pedoman penafsiran. Skala Likert merupakan jenis skala yang
mempunyai realibilitas tinggi dalam mengurutkan manusia berdasarkan intensitas
sikap tertentu. Skala Likert dalam menafsikan data relatif mudah. Skor yang
lebih tinggi menunjukkan sikap yang lebih tinggi taraf atau intensitasnya
dibanding dengan skor yang lebih rendah.
(Nasution, 2000: 63 )
Pilihan
|
Jawaban Responden
|
Kategori
|
jumlah skor
|
1
|
41
|
Sangat Tidak Setuju
|
41
|
2
|
139
|
Tidak Setuju
|
278
|
3
|
203
|
Ragu-ragu
|
609
|
4
|
327
|
Setuju
|
1308
|
5
|
40
|
Sangat Setuju
|
200
|
Jumlah Total Responden
|
2436
|
Persentase
dari tiap-tiap kategori:
a.
b.
c.
d.
e.
Dari
hasil perhitungan diatas, diperoleh persentase dari tingkat jawaban adalah sebagai
berikut
a.
Kategori sangat
tidak setuju adalah 5,47%
b.
Kategori tidak
setuju adalah 18,53%
c.
Kategori ragu-ragu
adalah 22,07%
d.
Kategori setuju
adalah 43,6% dan
e.
Kategori sangat
setuju adalah 5,3%
BAB
V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasannya, maka kesimpulannya adalah secara nyata hasil penelitian
menunjukkan bahwa
ada pengaruh dosen baru terhadap motivasi
belajar mahasiswa di kelas sebesar 43,6% pada mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Purworejo khususnya pendidikan matematika.
Terbukti dengan adanya pengambilan data angket.
B.
SARAN
Berdasarkan
hasil penelitian ini, khususnya dalam memelihara semangat belajar mahasiswa
maka pada bagian ini disampaikan beberapa saran yang diharapkan dapat dijadikan
masukan antara lain adalah:
1. Motivasi
Ekstrinsik adalah variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap semangat
belajar mahasiswa karena dengan motivasi ekstrinsik yang sesuai mahasiswa merasa
baik dan kemungkinan mahasiswa dapat belajar dengan baik (menyenangi dan menikmati
aktivitas belajarnya) dan terciptanya loyalitas mahasiswa terhadap dosen
sehingga semangat belajar mahasiswa akan meningkat pula.
2. Ada pengaruh dosen baru terhadap motivasi
belajar mahasiswadengan demikian minat belajar mempunyai pengaruh lebih besar
dibandingkan motivasi belajar, karena untuk menumbuhkan motivasi belajar
mahasiswa harus mempunyai minat terlebih dahulu.
3. Diharapkan
pihak kampus selalu memperhatikan kemampuan dosen, motivasi ekstrinsik dan motivasi
intrinsik karena melalui faktor-faktor ini,semangat belajar mahasiswa dapat
ditingkatkan.
DAFTAR
PUSTAKA
H.
M. Alisuf Sabri. 1996. Psikologi Pendidikan, Jakarta :
Pedoman Ilmu Jaya
Lilik wahyu Utomo. 2008. Psikologi Belajar.
Purworejo: UMP
Muhibbinsyah. 2008. Psikologi Pendidikan Dengan
Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
M.
Alisuf Sabri. 2001. Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta :
CV. Pedoman Ilmu Jaya.
Ngalim Purwanto. 1998. Psikologi Pendidikan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Nirmala, Andini T. 2004. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Prima Media
Oemar Hamalik. 2005. Perencanaan
Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Sardiman A.M. 1990. Interaksi dan Motivasi Belajar
Mengajar. Jakarta: C.V. Rajawali.
Sugiyono.
2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
Syaiful
Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta
S.
Nasution. 2000. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Tadjab. 1994. Ilmu Jiwa Pendidikan, Surabaya:
Karya Abitama.
LAMPIRAN
Instrumen
kuesioner dalam pengumpulan data untuk mahasiswa yang diampu
oleh dosen baru adalah sebagai berikut:
Dimensi
|
Indikator
|
Item Soal
|
Jumlah Item
|
Kemampuan Dosen Dalam kelas
|
· Cara
mengajar
· Penguasaan
materi
· Perilaku
dalam mengajar
|
2,
5,
6,
9, 10
|
5
|
Motivasi Ektrisik
|
· Ganjaran
(award) atau Hadiah (reward)
· Hukuman
(punishment)
· Persaingan
dengan teman/ lingkungan (competition)
|
7, 12,
8, 4
|
4
|
Motovasi Intrisik
|
· Untuk
meningkatkan pengetahuan.`
· Dapat
rasa aman bila materi dikuasai.
· Belajar
sebagai sesuatu yang berguna.
· Ingin
menjadi orang sukses/ pandai.
|
1, 3, 14, 15
|
4
|
Semangat belajar
mahasiswa
|
· Mencatat
penjelasan dan materi yang disampaikan dosen.
· Mengerjakan
dan mengumpulkan tugas.
|
11,
13
|
2
|
PENGARUH DOSEN BARU TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DI KELAS TAHUN AJARAN 2011- 2012
Program Studi : Pendidikan Matematika
Semester/ kelas :
Petunjuk
1. Pada
kuesioner ini terdapat 15 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan
dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai kamu pelajari, dan
tentukan kebenaranya. Berilah jawaban yang benar-benar cocok dengan pilihanmu.
2. Pertimbangkan
setiap pernyataan secara terpisah dan tentukan kebenarannya. Jawabanmu jangan
dipengaruhi oleh jawaban terhadap pernyataan lain.
3. Catat
respon anda pada lembar jawaban yang tersedia, dan ikuti petunjuk-petunjuk lain
yang mungkin diberikan berkaitan dengan lembar jawaban. Terima kasih.
Keterangan Pilihan
jawaban:
1
= sangat tidak setuju
2
= tidak setuju
3 = ragu-ragu
4 = setuju
5 = sangat setuju
No
|
PERNYATAAN
|
PILIHAN JAWABAN
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
1.
|
Pertama kali saya
melihat pembelajaran ini,saya percaya bahwa pembelajaran ini mudah bagi saya.
|
||||||
2.
|
Pada awal
pembelajaran, ada sesuatu yang menarik bagi saya.
|
||||||
3.
|
Materi pembelajaran
ini lebih sulit dipahami dari pada yang saya harapkan.
|
||||||
4.
|
Banyak halaman-halaman
yang mengandung amat banyak informasi sehingga sukar bagi saya untuk
mengambil ide-ide penting dan mengingatnya.
|
||||||
5.
|
Pembelajaran ini
sangat abstrak sehingga sulit bagi saya untuk tetap mempertahankan perhatian
saya
|
||||||
6.
|
Terdapat penjelasan
dan contoh-contoh bagaimana menggunakan pengetahuan dalam pembelajaran ini
|
||||||
7.
|
Pada pembelajaran ini
ada hal-hal yang merangsang rasa ingin tahu saya.
|
||||||
8.
|
Pembelajaran ini tidak
relevan dengan kebutuhan saya sebab sebagian besar isinya tidak saya ketahui.
|
||||||
9.
|
Gaya tulisan, metodel
dan metode pembelajaran kurang
fariatif sehingga tidak menarik dan membosankan
|
||||||
10.
|
Sulit untuk
memprediksi berapa nilai yang akan diberikan oleh dosen untuk tugas-tugas yng
diberikan kepada saya.
|
||||||
11.
|
Saya puas dengan
evaluasi yang dilakukan oleh dosen dibandingkan dengan penilaian saya sendiri
terhadap kinerja saya.
|
||||||
12.
|
Dosen saya memberikan
nilai secara objektif kepada semua mahasiswa
|
||||||
13.
|
Saya merasa agak
kecewa dengan pembelajaran ini.
|
||||||
14.
|
Sedikit pun saya tidak
memahami materi pembelajaran ini.
|
||||||
15.
|
Saya merasa puas
dengan apa yang saya peroleh dari pembelajaran ini.
|
||||||
0 komentar:
Posting Komentar